Senin, 09 Agustus 2010

cabang-cabang seni

Cabang – cabang seni

A. Seni berdasarkan bentuk pengungkapannya dibedakan menjadi 2 cabang, yaitu:
a. Seni Tradisional, yaitu bentuk seni yang berpedoman pada suatu aturan / kaidah secara turun temurun, terdiri dari:
1) Seni Primitif, yaitu seni yang lahir dari bentuk kebudayaan yang paling awal dan belum mendapat pengaruh dari luar
2) Seni klasik, yaitu seni yang telah mengalami perkembangan dan penyempurnaan
b. Seni modern, yaitu bentuk seni yang telah mendapat pengaruh dari barat yang mengolah kaidah sebelumnya
c. Seni penglihatan (Visual Art), yaitu seni yang dinikmati lewat mata, contoh, seni patung, film, Tari, pantomim dll
d. Seni pendengaran (Auditory Art), yaitu seni yang di nikmati lewat telinga, contoh; seni musik, puisi, prosa dll
e. Seni penglihatan dan pendengaran (Audiotory Visual Art), yaitu seni yang dinikmati lewat mata dan telinga, contoh seni Tari, seni film, dll




B. Seni sebagai media pengungkapan terbagi atas 5 cabang yaitu;
a. Seni rupa, yaitu seni yang mengungkapkan melalui media bahan, cat (pewarna), garis dan bentuk
b. Seni musik, yaitu seni yang diungkapkan melalui media bunyi – bunyian atau suara
c. Seni Tari, yaitu media seni yang diungkapkan melalui media gerakan tubuh
d. Senai sastra, yaitu seni yang diungkapkan melalui media kata dan bahasa
e. Seni Teater, yaitu seni yang diungkapkan melalui media kata, gerak, bunyi/suara dan rupa (merupakan seni multimedia)

a. Cabang - cabang seni rupa yaitu:
- Berdasarkan bentuknya yaitu terdiri dari:
1) seni rupa Dwi matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada bidang dua dimensi yang hanya dapat dinikmati hanya dengan satu arah pandangan saja. Contohnya seni lukis, gambar dan grafis
2) seni rupa Tri – Matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada benda yang bisa kita nikmati hasilnya dari berbagai arah pandangan. Contohnya: seni patung seni kerajinan, seni bangunan

C. Berdasarkan nilai dan tujuannya terdiri dari :
1) Seni murni (Fine Art), yaitu karya seni yang semata – mata hanya untuk dinikmati nilai seninya secara langsung seperti seni lukis, seni patung, seni Tari, seni musik dll
2) Seni pakai (Applied Art) yaitu karya seni yang memiliki nilai praktis yang dapat dipergunakan untuk kepentingan hidup sehari – hari, contohnya, pakaian, senjata, peralatan rumah tangga dan lain - lain

b. Cabang – cabang seni musik yaitu:
- Berdasarkan bentuknya terdiri :
1) Musik vokal, yaitu musik yang dinyanyikan dengan suara manusia
2) Musik istrumental, yaitu musik yang menggunakan alat yang bergetar
3) Musik campuran, yaitu musik perpaduan antara vokal dan instrumental
- Berdasarkan fungsinya terdiri:
1) Musik untuk upacara, contohnya: Degung Tanjidor dll
2) Musik untuk bela diri, contohnya Pencak Silat dan benjang dll
3) Musik untuk hiburan: contohnya Ogel, Ronggeng Gunung, Longser, Tarling dll

- Berdasarkan bentuknya terdiri dari:
1) Musik Tradisional, contohnya; Calung, Angklung, Degung
2) Musik Modern, contohnya; Symponi, Konset dll

c. Cabang – cabang seni Tari yaitu:
- Berdasarkan fungsinya terdiri dari:
1) Tari upacara (pemujaan/adat), contohnya Tari Dodot (Banten), Tari Sampiung (Rancakalong) dan Tari kengkong
2) Tari Hiburan (Tari pergaulan), contohnya: Tari Jaipong (Sunda), Tayub (Jateng)
3) Tari Pertunjukan, contoh; Tari Ksatria dan Tari Pesona
4) Tari Terapi (untuk penyembuhan), contohnya; Tari Saman (Aceh)
5) Tari pendidikan (terutama di Taman Kanak Kanak), contoh; Tari Ayam Sambung

- Berdasarkan jumlah pelakunya
1) Tari tunggal, contohnya Tari Topeng (Sunda) Tari TRUNAJAYA (Bali), Tari Kelana (Jawa)
2) Tari berpasangan, contoh; Tari Payung dan Serampang Dua Belas (Sumatra), Jaipong (Sunda)
3) Tari Bertiga, contoh; Tari Blancir (Jawa), Tari Lenggong (Bali)
4) Tari Berempat, contoh; Tari Bungko (Sunda), Serimpi (Jawa)
5) Tari Masal/Kelompok (lebih dari 5 penari), terbagi atas:
- Tari Tanpa Lakon, contoh; Tari Rudet (sunda)
- Tari Berlakon (Drama Tari), Wayang Wong (Jawa), Topeng
- Tari Berlakon Kreasi Baru: Jaka Tarub, Sangkuriang dll

d. Cabang – cabang seni Teater, yaitu:
- Berdasarkan bentuknya terdiri atas:
1) Teater Tradisional, contohnya Lenong, Ludruk, Longser
2) Teater klasik, contohnya: Wayang Golek, Wayang Kulit dll
3) Teater transisi/peralihan, contohnya Stambul, Srimulat
4) Teater modern, contohnya: Teater Pelangi dan Teater Monserrat
- Berdasarkan naskahnya terdiri dari:
1) Teater Tragedi, contohnya cerita Sangkuriang
2) Teater Komedi, contohnya : Bunga Rumah Makan karya Utuy Tatang Sontany
3) Teater Absur, contohnya Kapai – Kapai karya Aripin C Noor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar